top of page

Pantai, tempat tepat buat santai

 

Elisabeth Regita Rani, atau yang akrab disapa dengan Regita adalah Mahasiswi Desain Komunikasi Visual Universitas Tarumanegara yang kini mendapatkan kesempatan bekerja sebagai Graphic Designer di salah satu agensi periklanan di Jakarta. Di sela kesibukannya sebagai  desainer grafis Regita kerap kali menyempatkan dirinya bercakap-cakap dengan rekan sekantornya di café atau tempat hangout yang letaknya di lantai paling dasar gedung kantor Graha CIMB Niaga, Sudirman.

Namun, ketika akhir pekan Regita pasti menghabiskan waktu luangnya dengan bermain bersama teman-temannya di sekitaran rumahnya di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kegiatan yang sering kali mereka lakukan adalah sekedar mengobrol soal aktivitas keseharian mereka, atau curhat antara satu dengan yang lain. Sesekali Regita dan teman-temannya menghabiskan waktu luangnya dengan bepergian ke mall atau pusat perbelanjaan. Tidak jarang juga, Regita menolak ajakan untuk hangout di pusat perbelanjaan. Baginya, kurang nyaman untuk menghabiskan waktu di tempat seperti itu, yang menjadi alasan adalah rutinitas Regita yang setiap hari sudah dipenuhi dengan jadwal yang ketat dan harus berhadapan dengan keramaian baik itu di jalan atau di kantor sendiri. Regita mengingkan kesempatan untuk menikmati waktu luangnya dengan santai, jauh dari keramaian.

Pantai bagi Regita adalah tempat yang dapat merepresentasikan ketenangan dan kenyamanan bagi dirinya dan kawan-kawannya. Itulah mengapa ketika liburan panjang semester, Regita dan kawan-kawannya kerap menghabiskan waktu liburan mereka di Pantai. Namun tidak ada ketertarikan baginya untuk menikmati pantai di ujung utara Jakarta atau dikenal dengan pantai Ancol.  Mungkin sudah terkenal tidak saja ramai, bagi Regita pantai ancol tidak layak disebut sebagai Pantai wisata karena kotor dan garis pantai yang pendek. Maka dari itu, Regita lebih memilih untuk mengeluarkan budget lebih dengan menyebrang ke pulau seribu atau pergi ke pantai Carita di Banten. “enggak deh kalo pergi ke Ancol, boro-boro refreshing adanya sumpek lagi pikiran”, ungkap Regita sebagai opininya terhadap kondisi pantai di utara Jakarta tersebut. Pantai baginya sudah cukup untuk menyegarkan kembali pikiran dan jiwanya. Rencana ke depan, Regita sedang mengumpulkan uang agar bisa bepergian lebih jauh lagi bersama teman-temannya ke pantai lain, mungkin di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi dan disainer grafis, justru Regita tidak menyukai kegiatan yang justru semakin membuang waktu luangnya, contohnya dengan tidur. “Kurang suka tidur kelamaan, kaya waktunya tu terbuang sia-sia gitu.” Baginya masih ada kegiatan lain yang dapat dilakukan selain dihabiskan dengan tidur. Baginya, lebih baik menghabiskan waktu bersama kawan-kawannya, karena akan lebih banyak cerita yang tercipta bersama mereka ,ungkapnya. Pernah satu kali Regita memutuskan untuk pergi ke suatu tempat di bilangan Jakarta Selatan, tidak ada yang tau pasti lokasi tersebut, dan akhirnya Regita dan teman-temannya kesasar di suatu daerah antah berantah, ungkapnya. Namun hal tersebut menjadi memori tersendiri baginya.

Ketika ditanyakan soal harapannya untuk kota Jakarta sendiri, Regita mengungkapkan lebih baik pemprov memusatkan perhatiannya untuk membangun hutan kota atau taman terbuka hijau. Hal tersebut didasari keprihatinannya terhadap hutan kota atau taman terbuka hijau yang jarang sekali ditemui.

bottom of page